Tuesday, January 5, 2016
Cara Optimasi Konten Untuk Algoritma Google Mobile Terbaru
Posted by
xxkampus
,
11:30 AM
Apakah Anda tahu update algoritma Google terbesar selama dekade terakhir? Kebanyakan orang akan menyebutkan Google Panda dan Penguin. Benarkah? Salah! Perubahan terbesar dan paling menonjol yang telah dibuat selama beberapa tahun terakhir dijuluki sebagai "Mobilegeddon". Update ini difokuskan ke arah promosi situs-situs yang mobile-friendly dalam hasil pencarian yang secara efektif mengubah tabel untuk bisnis. Update terbaru ini sangat menjanjikan untuk menjadi game changer. Yang paling penting adalah memberikan peringkat yang lebih tinggi pada situs yang mobile-friendly daripada yang non-mobile-friendly. Karena beberapa tahun terakhir perkembangan teknologi terutama smart phone telah merubah kebiasaan browsing manusia yang dulunya menggunakan PC sekarang berubah menggunakan smart phone. Dan bila kita lihat lalu lintas blog kita bahwa persentase terbesar kedua adalah diakses melalui sistem operasi Android yang digunakan smart phone.
Hari ini kita akan melihat bagaimana seharusnya kita beradaptasi terkait konten yang memenuhi persyaratan dari pembaruan algoritma ini. Anda dituntut untuk melakukan serangkian perubahan jika Anda berniat untuk terus memproduksi konten yang berkualitas tinggi dan menarik.
1. Panjang Judul
Pengalaman pengguna pada perangkat mobile berbeda dari browser desktop. salah satu perbedaan yang paling jelas adalah perubahan dalam ukuran layar. saat ini, informasi utama dapat meregang di panjang banner dari browser, tapi layar ponsel mengubah sesuatunya tentang lebar headline.
Buatlah headline yang lebih pendek. Untuk pengguna Twitter, itu hanya seperti Anda berlatih memaksimalkan membuat kalimat dengan batas 140 karakter. Bagi kita yang tidak menggunakan jaringan media sosial ini, sekarang adalah saat yang tepat untuk memulainya dan berlatih. Kita perlu belajar bagaimana untuk menyingkat lebar halaman headline menjadi potongan seukuran gigitan tanpa mengorbankan potensi adanya dampak buruk.
2. Buatlah Paragraf yang Pendek
Konten yang lebih panjang memang dianjurkan karena Google menyukainya. Namun kita harus bisa mengemasnya seindah mungkin dengan cara membuat potongan-potongan paragraf yang pendek dan tidak terlalu panjang. Browser desktop tidak akan mempermasalahkan paragraf yang panjang, tapi browser mobile akan terlihat penuh dengan tulisan-tulisan. Sehingga pembaca akan merasa terbebani bila membaca tulisan sebanyak itu.
Saran saya adalah belajarlah untuk meringkas ide-ide kreatif Anda menjadi beberapa paragraf yang pendek. Ingat pelajaran di Sekolah Dasar dulu untuk memasukkan inti pembicaraan dalam satu paragraf.
3. Menjaga Agar Tetap Relevan
Update mobile ini kemungkinan akan membuat produsen konten melakukan hal yang sama yaitu mengupas konten menjadi tidak bertele-tele sementara pada saat yang bersamaan jumlah kata yang diciptakan akan semakin sedikit. Nah, ini juga menjadi dilema bagi kita. Ingat bahwa kita hanya dituntut untuk membuat paragraf pendek bukan konten yang terlalu pendek. Kondensasi konten akan mengharuskan kita untuk mempertimbangkan apa yang kita tulis serta menyaring pesan dalam kata-kata sesedikit mungkin.
Saran saya adalah kita harus memikirkan kembali metodologi untuk menulis konten. Selain membuat konten yang menarik dan fokus, kita juga harus melihat jumlah kata yang digunakan. Selalu berlatih dan berusaha untuk membuat tulisan sefokus mungkin akan memudahkan kita dalam melakukan prinsip dasar menulis web.
Kesimpulannya, untuk home dan halaman utama web Anda, konten yang pendek akan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pembaca.
Oke baiklah jika ada saran yang lebih baik silahkan tulislah di kolom komentar. Kami berusaha untuk menerima apapun informasi yang bermanfaat untuk kita semua.
Labels:
SEO
Buatlah headline yang lebih pendek. Untuk pengguna Twitter, itu hanya seperti Anda berlatih memaksimalkan membuat kalimat dengan batas 140 karakter. Bagi kita yang tidak menggunakan jaringan media sosial ini, sekarang adalah saat yang tepat untuk memulainya dan berlatih. Kita perlu belajar bagaimana untuk menyingkat lebar halaman headline menjadi potongan seukuran gigitan tanpa mengorbankan potensi adanya dampak buruk.
2. Buatlah Paragraf yang Pendek
Konten yang lebih panjang memang dianjurkan karena Google menyukainya. Namun kita harus bisa mengemasnya seindah mungkin dengan cara membuat potongan-potongan paragraf yang pendek dan tidak terlalu panjang. Browser desktop tidak akan mempermasalahkan paragraf yang panjang, tapi browser mobile akan terlihat penuh dengan tulisan-tulisan. Sehingga pembaca akan merasa terbebani bila membaca tulisan sebanyak itu.
Saran saya adalah belajarlah untuk meringkas ide-ide kreatif Anda menjadi beberapa paragraf yang pendek. Ingat pelajaran di Sekolah Dasar dulu untuk memasukkan inti pembicaraan dalam satu paragraf.
3. Menjaga Agar Tetap Relevan
Update mobile ini kemungkinan akan membuat produsen konten melakukan hal yang sama yaitu mengupas konten menjadi tidak bertele-tele sementara pada saat yang bersamaan jumlah kata yang diciptakan akan semakin sedikit. Nah, ini juga menjadi dilema bagi kita. Ingat bahwa kita hanya dituntut untuk membuat paragraf pendek bukan konten yang terlalu pendek. Kondensasi konten akan mengharuskan kita untuk mempertimbangkan apa yang kita tulis serta menyaring pesan dalam kata-kata sesedikit mungkin.
Saran saya adalah kita harus memikirkan kembali metodologi untuk menulis konten. Selain membuat konten yang menarik dan fokus, kita juga harus melihat jumlah kata yang digunakan. Selalu berlatih dan berusaha untuk membuat tulisan sefokus mungkin akan memudahkan kita dalam melakukan prinsip dasar menulis web.
Kesimpulannya, untuk home dan halaman utama web Anda, konten yang pendek akan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pembaca.
Oke baiklah jika ada saran yang lebih baik silahkan tulislah di kolom komentar. Kami berusaha untuk menerima apapun informasi yang bermanfaat untuk kita semua.
Author: Balaputra
Balaputra adalah seorang mahasiswa yang melakukan aktivitas blogging hanya untuk menghabiskan waktu luang. Follow @IshaMcSmile